Bila kita mendengar kata “korupsi” pastilah kita merasa kesal dan kecewa.
Ternyata korupsi tidak hanya bisa dilihat
dalam kasus penyelewengan dana pajak yang dilakukan “Gayus Tambunan” saja tapi ternyata kegiatan korupsi bisa dilihat disekeliling kita seperti halnya kasus korupsi dalam hal penerimaan siswa baru di SMP yang dilakukan oleh para calon Orang Tua siswa/i yang hendak mendaftarkan anak-anaknya ke SMP favorit.
Para Orang Tua berfikir jika mereka mendaftarkan putra/i-nya
ke SMP favorit pasti di sekolah tersebut memiliki sarana-sarana yang mendukung
untuk kecerdasan dan perkembangan anak-anak mereka dan berbagai cara pun dilakukan oleh calon Orang Tua agar putra/i-nya bisa diterima di SMP favorit tersebut mulai dari memberi uang terlebih dahulu alias “menyogok” ke pihak yang bersangkutan di SMP tersebut supaya jika putra/i-nya bisa bersekolah diSMP tersebut.
Ini merupakan tindakan korupsi, begitu juga tindakan korupsi bisa kita lihat dari pungutan liar yang berkaitan dengan biaya formulir, seragam, tes, uang gedung atau uang kursi yang mahal .
Padahal pemerintah sudah melarang pungutan selama penerimaan. Tapi banyak sekolah-sekolah yang tidak mengikutinya.
Hal inilah yang membuat para Orang Tua bergulat mencari uang untuk mendaftarkan anaknya. "Apa ini bukan kejadian luar biasa?”.
Dalam hal ini pungutan masih menjadi keluhan utama dalam penerimaan siswa baru bagi para Orang Tua.
Pungutan muncul karena sekolah punya posisi tawar tinggi.
Dan seharusnya Pemerintah memberi sanksi jelas bagi sekolah yang memungut selama penerimaan siswa baru. Karena memberatkan bagi para Orang Tua yang kurang mampu.
Jumat, 30 April 2010
WAJAH HUKUM DI NEGARA ku
Melihat hukum di indonesia masih sangatlah kurang
dikarenakan masih minimnya mental dan jiwa para penegak hukum. Banyak kasus di negara ini yang belum sempat terselesaikan oleh adanya oknum-oknum yang menyalahgunakan kebijakan dan wewenang kekuasaan mereka. Begitu juga penegak hukum yang masih belum bisa menegakkan keadilan bagi masyarakat di Indonesia.
Berbagai tindakan diskriminasi masih terlihat di negeri kita dimana para penegak hukum lebih mendahulukan keadilan kalangan atas di bandingkan keadilan kalangan bawah.
Hal ini disebabkan kalangan atas memiliki, diantaranya ;
1. Kekuasaan yang dimilikinya
2. Materiil yang berlebih
Hal inilah yang menjadikan bangsa Indonesia memiliki jiwa yang lemah dalam menegakkan keadilan. Dimana-mana menghalalkan segala cara yang mereka miliki hanya untuk kepentingan mereka sendiri.
Tanpa melihat akibatnya yang merugikan orang lain. Dapat dilihat secara jelas bahwa keadilan di indonesia masih sangatlah kurang. Saya malah berdapat bahwa keadilan di Indonesia hanyalah untuk kalangan tertentu saja dan keadilan untuk kalangan bawah bagi mereka hanyalah mimpi.
Seharusnya keadilan di Indonesia bisa melihat mana yang benar dan mana yang salah. Agar keadilan di Indonesia bisa ditegakkan setinggi-tingginya.
dikarenakan masih minimnya mental dan jiwa para penegak hukum. Banyak kasus di negara ini yang belum sempat terselesaikan oleh adanya oknum-oknum yang menyalahgunakan kebijakan dan wewenang kekuasaan mereka. Begitu juga penegak hukum yang masih belum bisa menegakkan keadilan bagi masyarakat di Indonesia.
Berbagai tindakan diskriminasi masih terlihat di negeri kita dimana para penegak hukum lebih mendahulukan keadilan kalangan atas di bandingkan keadilan kalangan bawah.
Hal ini disebabkan kalangan atas memiliki, diantaranya ;
1. Kekuasaan yang dimilikinya
2. Materiil yang berlebih
Hal inilah yang menjadikan bangsa Indonesia memiliki jiwa yang lemah dalam menegakkan keadilan. Dimana-mana menghalalkan segala cara yang mereka miliki hanya untuk kepentingan mereka sendiri.
Tanpa melihat akibatnya yang merugikan orang lain. Dapat dilihat secara jelas bahwa keadilan di indonesia masih sangatlah kurang. Saya malah berdapat bahwa keadilan di Indonesia hanyalah untuk kalangan tertentu saja dan keadilan untuk kalangan bawah bagi mereka hanyalah mimpi.
Seharusnya keadilan di Indonesia bisa melihat mana yang benar dan mana yang salah. Agar keadilan di Indonesia bisa ditegakkan setinggi-tingginya.
Jumat, 02 April 2010
Kesenian pada manusia
Manusia dalam kehidupan sehari-harinya tak pernah lepas dari nilai keindahan dan kesenian. Ada pendapat pada filsafat seni bahwa manusia adalah makhluk pemuja keindahan. Dalam kesenian banyak mengandung keindahan yang dinikmati manusia seperti halnya pakaian-pakaian adat yang dipakai untuk memperindah cirri khas dari masing-masing suku adat mereka masing-masing. Melalui panca indera manusia menikmati keindahan kesenian dan setiap saat tak dapat berpisah dengannya, dan berupaya untuk dapat menikmatinya. Kalau tidak dapat memperolehnya manusia mencari kian kemari agar dapat menemukan dan memuaskan rasa dahaga akan keindahan kesenian. Manusia setiap waktu memperindah diri dengan pakaiannya,, dan sebagainya agar segalanya tampak mempesona dan menyenangkan bagi yang melihatnya. Semua ini menunjukkan betapa manusia sangat mencintai keindahan dan kesenian. Seolah-olah keindahan termasuk konsumsi vital bagi indera manusia. Agaknya semakin tinggi pengetahuan tentang kesenian pada manusia kian besar perhatian dan minat untuk menghargai kesenian itu dan juga semakin selektif untuk menilai dan apa yang harus dikeluarkan untuk menghargainya, dan ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang dapat menghayati kesenian.
Kasih Sayang
Kasih sayang merupakan memberi dan menerima seseorang dengan apa adanya tanpa harus membeda-bedakan RAS, STATUS dan SARA. Kasih sayang datangnya tak diketahui, tetapi perginya meninggalkan bekas. Begitu juga Kasih sayang diciptakan oleh Tuhan untuk mengunggulkan kelebihan orang lain dan menutupi kekurangannya, seperti halnya kasih sayang seorang teman dengan temannya tanpa membedakan status sosialnya dan seperti halnya seorang pasangan yang saling menutupi kelebihan dan kekurangan dari pasangannya masing-masing. Hal ini dilakukan karena timbulnya perasaan kasih sayang yang mereka tanamkan. Cinta Kasih Kepada Sesama Manusia
“kita bisa hidup tanpa agama,
tapi kita tidak bisa bertahan lama tanpa cinta”
(Dalai Lama)
Bila kita hidup tanpa kasih sayang, hidup kita akan terasa hampa dan sunyi. Dan hidup ini bagaikan kehilangan separuh jiwanya. Kesimpulannya hidup itu butuh kasih sayang, walaupun kadang kasih sayang yang kita berikan sering di salah artikan oleh pasangan kita.
“kita bisa hidup tanpa agama,
tapi kita tidak bisa bertahan lama tanpa cinta”
(Dalai Lama)
Bila kita hidup tanpa kasih sayang, hidup kita akan terasa hampa dan sunyi. Dan hidup ini bagaikan kehilangan separuh jiwanya. Kesimpulannya hidup itu butuh kasih sayang, walaupun kadang kasih sayang yang kita berikan sering di salah artikan oleh pasangan kita.
Langganan:
Postingan (Atom)